BABAK
I
Waktu itu menunjukkan pukul
setengah 5 pagi, terdengar sayup-sayup suara adzan subuh yang membangunkan Irma
pada saat itu.
Irma
: “Hari ini hari pertama aku sekolah, aku nggak boleh telat ini”. (berkata sendiri)
Irma
: “Bu aku berangkat sekolah dulu ya”. (sambil
mencium tangan Ibunya)
Ibu : “Iya, hati-hati, Ir. Nggak ada yang
ketinggalan?”
Irma
: “Insya Allah tidak bu. (meninggalkan
ibunya)
Irma bersekolah di SMPN 20
Malang dan ia baru saja kelas 7 tepatnya 7C. Pada waktu ia sudah sampai di sekolah
ia heran kenapa pada waktu itu sekolah masih sangat sepi
Irma
: “Ini sekolah apa kuburan sih, kok sepi sekali ya? Apa aku udah telat ya?
Ngomong-ngomong kelasku yang sebelah mana ya? Perasaan naik tangga yang ini
deh, apa jangan-jangan aku salah naik tangga?”. (sambil bergumam dan menaiki salah satu tangga di sekolah itu).
Setelah bergumam sendiri,
Irma melihat salah seorang teman namanya Ayu naik ketangga didekat gazebo, dan
langsung di ikuti Irma. Sesampainya dikelas, ada yang memanggil Irma, suaranya
tidak asing lagi ditelinganya.
Ayu
: “Hai ir, sini duduk disebelahku saja” kata Ayu dengan suara tingginya.
Irma
: “Oke, aku disebelah kiri ya yu”.
Ayu
: “Oh iya Ir, kamu dulu sekolahnya di SD mana, sih?”
Irma
: “Aku sekolah di SDN Blimbing 2 yu, kalau kamu sekolah SD nya dimana?”
Ayu
: “Aku di SDN Bunulrejo 3, Ir.”
Setelah itu Ayu dan Irma pun
berbincang-bincang lama sampai ibu wali kelas mereka datang. Dan kita disuruh
untuk maju ke depan kelas untuk memperkenalkan diri satu persatu. Pada waktu
teman laki-laki ku mengenalkan dirinya kedepan kelas, temannya Irma ada yang
membicarakannya.
Dilla
: “Ir, kamu tau nggak anak cowok yang maju setelahmu tadi?”
Irma
: “Oh, dia, iya tau, kenapa memangnya?”.
Dilla
: “Dia ganteng yaa”. (sambil melihati
teman cowoknya)
Irma
: “Semua cowok itu ganteng, tapi kalau dia bukan tipeku”.
Dilla
: “Ohh gitu, awas aja ya kalau lama-lama kamu suka sama dia”. (mendekat ke Irma)
Irma
: “Iya”. (menanggapi dengan cuek)
Dan jam menunjukkan pukul 9,
saatnya istirahat. Irma bersama Ayu pergi kekantin dan memesan kentang goreng.
Sewaktu memesan Irma terkejut karena ada cowok yang dibicarakan Dilla tadi ada
disebelahku. Dia menyapa melalui senyum simpulnya. Irma pun bertatapan agak
lama, sampai Ayu menepuk pundak Irma.
Ayu
: “Hei Ir, ayo kita duduk, dari tadi
tatap-tatapan melulu, jangan-jangan kamu suka ya!”.
Irma
: “Ihh, enggak kok” (dengan wajah tersipu
malu).
Ayu
: “Ngomong-ngomong kamu pantes lho dengan dia, hehehe.”
Irma
: “Apa-apaan sih, SMP itu nggak boleh pacaran, fokus dulu sama pelajaran.” (dengan tangan memainkan kentang gorengnya).
Ayu
: “Tapi kan kalau sebatas suka, nggak papa kan? Hehe.”
Kriingg…………Kriiiiiiinnnngggggg………..Kriiiiiinnngggg
Bel masuk sudah berbunyi, semua siswa masuk kekelasnya masing-masing, tak
terkecuali Ayu dan Irma.
Irma : “Ayo yu kita masuk,
habis ini pelajarannya Bu Sri Sundari !”
Ayu
: “Iya, Ir sabar dong, ketang gorengku tinggal dua nih.” (sambil mengunyah kentang nya).
Bu
Sri : “Selamat Siang, anak-anak.”
Seluruh
siswa kelas 7C : “Selamat Siang, Bu.”
Bu
Sri : “Baiklah, hari ini saya tidak memberikan materi terlebih dahulu, melainkan
saya akan menata atau mengatur tempat duduk kalian semuanya.”
Ayu
: “Lho Bu, tidak usah, enakan duduk begini, Bu!” (dengan suara tingginya.
Bu
Sri : “Tidak, Yu, saya akan tetap memindah tempat duduk kalian, karena kalau
tidak, kalian akan ramai saja.”
Ayu akhirnya duduk dengan
Kumala sedangkan Irma duduk dengan Faras,merekai berdua duduknya terpisah tidak
jauh. Dan tidak lama kemudian bel pulang sekolah pun berbunyi, semua siswa
kelas 7C pulang kerumahnya masing-masing.
BABAK
II
Keesokan harinya, teman Irma
datang terlambat, dan tangan nya Adenia yaitu teman Irma sangat kotor.
Irma
: “(memperhatikan luar pintu). Lho,
Den kenapa?” (berbisik kepada Aden yang
berada di luar kelas).
Adenia : “Aku habis jatuh di
jalan, Ir.” (hampir menangis).
Irma : “Ya udah, cepat
masuk, den”.
Adenia : “Assalamualaikum,
maaf saya telat, tadi saya habis jatuh, Bu.”
Seluruh siswa kelas 7C :
“Deeeeeeennn, kok bisaaa.” (pergi ke Adenia)
Bu Sri : “Sudah-sudah
kembali ketempat kalian masing-masing!”
Setelah
itu, bel istirahat pun berbunyi, semua siswa pergi ke kantin, tetapi Irma, Ayu,
dan Adenia masih berada di kelas, mereka pun berbincang-bincang.
Ayu
: “Adeeeeennn, kamu nggak papa kan..”
Adenia
: “Haduhh, Yu, cuma lecet sedikit, nggak papa kok.”
Irma
: “Tau tuh Ayu heboh sendiri.”
Ayu
: “Ya maaf, kan sebagai teman kita harus saling memperhatikan.”
Adenia
: “Biasa aja Yu, hahahaha.”
Dan sekian lama mereka
bertiga berbincang-bincang, ada teman cowok yang di sukai teman-teman Irma.
Adenia : “Heeeeiiii, liat
tuh dia dataaangg.” (sambil berbisik
kepada Ayu)
Irma : “Biasa aja lho
teman-temaaaann.” (sambil memainkan
handphone)
Cowok yang disukai
teman-teman Irma menyapa sambil menawarkan minum kepada mereka bertiga. Dan
hari ini ternyata pulang pagi, jadi semua kelas pulang ke rumah masing-masing.
BABAK
III
Hari hari Irma jalani dengan
banyaknya suka dan duka bersama anak-anak kelas 7C ini sampai pada akhirnya
Ujian Semester memisahkan mereka. Tetapii untungnya, Irma masih bisa satu kelas
dengan Ayu di kelas 8G. Hanya Irma, Ayu,Ryan dan Diandra yang satu kelas. Di
kelas ini Irma bertemu dengan teman baru, namanya Almaura dan Bella.
Irma : “Hai, nama kamu
siapa?”
Almaura : “Aku Almaura,
panggil aja Alma, dan dia Bella.”
Bella : “Hai Im, eh maksudku
Ir..”
Irma : “Panggil aja Iim, hehe.”
Almaura : “Kamu dulu kelas 7
apa?”
Irma : “7C, yang kelasnya di tangga deketnya gazebo itu lhoo.”
Almaura
dan Bella : “Kami berdua dari kelas 7G lhoo, kelas yang deketnya lapangan itu
.”
Irma
: “Iya, iya aku tahu, hehehe, nggak usah lebay gitu, hehe.” (sambil menepuk pundak Bella)
Bella
: “Eh, ayo kita ke kantin, aku traktir deh, karena tahun depan ulang tahun aku,
hehe, ya nggak lah, maksud ku sekarang hari ulang tahun ku, ayo!”
Alma
dan Irma : “Iya, Bella, selamat ulang tahun yang ke 70 tahun yaaa, hehehehe.” (dengan bersemangat)
Bella
: “Haduuhh, kok ke-70 tahun sihh, 14 tahun, teman-teman...”
Alma
: “Bercanda broo, hehehe.” (menepuk
pundak Bella)
Mereka berdua pun telah tiba
di kantin, Bella membelikan Irma dan Alma nasii goreng dan es teh. Setelah itu,
teman cowoknya Irma lewat, dan Irma terus memperhatikannya sehingga di tegur
oleh kedua temannya tersebut.
Bella dan Alma : “Doorrr!!
Hayoooo ngelamunin siapa sihh, ohhh anak yang tinggi itu yaa.” (menepuk pundak Irma)
Irma
: Haduhh, kalian ini mengganggu saja, eh kalian tau cowok yang tinggii itu
nggak?”
Bella
: “Ooohhh, yang tinggi menjulang itu, yaa..”
Irma
: “Iyaa, eh tapi dulu aku pernah janji sama dua temanku yang di kelas 7 dulu,
aku janji aku nggak bakal suka sama cowok itu, tapi kenapa sekarang begini yaa,
hmmm, semacama karma.” (wajahnya
tertunduk malu)
Alma
: “Waaa, Iim hayooo, karma tuh, hehehe.”
Bella
: “Iya Im, kamu suka dia sejak kapan?”
Irma
: “Sejak aku naik di kelas 8 ini, aku merasa kehilangan saja,”
Bella
: “Udahh, nggak usah dipikirin, nanti lama-lama kamu bakal lebih suka,
hahahaha..”
Alma
: “Iiihh, Bella kebiasaan deh, jangan gitu lahh..”
Irma
: “Tau tuh Bella, gak jelas.”
Bella
: “Ya maaf, kan cuma bercanda.” (sambil
mengelus jidatnya)
Akhirnya, setelah mereka
makan siang dan berbincang-bincang, bel masuk jam pelajaran ke 3 dan 4 telah
berbunyi, mereka mengembalikan piring dan masuk kekelas mereka.
BABAK IV
Seminggu kemudian ibu Wali
Kelas memberitahukan kalau senin depan ada ujian semester. Tak terasa bagi Irma
dan teman-temannya berada dikelas ini, Irma
pikir baru kemarin saja Irma berada dikelas 8G ini.
Irma
: “Eh bagaimana ini , bentar lagi Ujian Semester, gimana kalau nanti nilainya
jelek-jelek?”
Alma
: “Ya belajar dengan giat dan jangan lupa berdoa lah, kamu jangan takut dong.”
Irma
: “Sebenarnya nggak takut-takut amat sih, cuma sedikit alay aja, hehehe, biar
bisa meredam suasana tegang ini.” (sambil
tertawa kecil)
Bella
: “Ciee, yang alay yang alay, hehehe.”
Irma
: “Ciee, yang nguping, yang nguping, hahaha.”
Bella
: “Iihh, Iim lhooo.” (tersipu malu)
Alma
: “Aaaa, kasian deh luu, haahahaa.”
Bella
: “Tau aahh.” (malu dan berpura-pura
marah)
Bu
Sita : “Eehh, apa ya itu ramai-ramai di belakang.”
Bella,
Irma, dan Alma : “Nggak papa, Bu, cuma main doing..”
Bu
Sita : “Ya udah, lanjutin menulis sifat-sifat cerminnya, awas kalo nanti nggak
bisa.”
Bella
: “Iya, Bu Sita, maaf.”
Dan, waktu yang
ditunggu-tunggu telah tiba, Ujian Semester pun dimulai, semua murid kelas 7 dan
8 melaksanakannya. Waktu sudah selesai Ujian Semeter ada pengumuman kelas.
Bella : “Im, kamu kelas 9
apa?”
Irma : “Aku masuk di 9C,
bel. Kamu sama Alma dimana?”
Alma : “Di 9F”
Irma : “Lho, lhoo, nongol
aja tiba-tiba kayak hantu.”
Alma : “Peace.” (sambil mengacungkan kedua jarinya)
Irma
: “Eh di kelas 9C semua yang dulu kelas 7C ngumpul di situ lhoo, asyyiikk.”
Bella
: “Waduuhh, seneng tuh, la kita.” (raut
muka sedih)
Irma
: “Jangan alay aaa, kan bisa ketemu, kan kelas kita berseberangan, jadi nggak
jauh-jauh amat.”
Alma
: “Tau nihh, alay banget.”
Bella
: “Biarin, week.” (sambil menjuurkan
lidah)
BABAK V
Kelas 9C wali kelasnya
adalah Ibu Wiwik Widjajati, Irma mengira beliau orangnya galak, suka
marah-marah, tetapi itu salah. Belaiu
sebenarnya orangnya lucu, humoris, tetapi jangan buat beliau marah,
bisa-bisa sehari semalam beliau nggak memperhatikan anak didiknya, hehehe.
Bu Wiwik : “Selamat pagi
anak-anak.”
Para Siswa : “Seeelamaatt
paagii, Buu.”
Bu
Wiwik : “Ya, sebelum saya memulai pelajaran , saya akan bilang kepada kalian
semua, kalau meskipun kalian bukan kelas unggulan, kalian jangan bersedih hati,
kenapa? Karena biasanya di kelas-kelas unggulan itu anak-anaknya terlalu serius
jadi nggak bisa diajak guyon. Jadi, jadilah kelas yang menyenangkan,
yang bisa membuat guru-gurunya nggak bosen buat ngajar dikelas 9C ini. Tapi
jangan terlalu banyak guyon, ambek serius titik-titik rek.”
(dengan logat khasnya yang lucu itu)
Irma dikelas duduk dengan
Annisa, panggilan akrab Irma sama Nisa, Nisa itu dulu waktu kelas 8 masuk
dikelas unggulan,sebenarnya Irma sebelum sama Nisa, Irma duduk dengan Dyah,
tetapi Dyah memilih pindah sama Kumala. Waktu itu Irma duduk sendirian,
tiba-tiba ada Nisa nyelonoh masuk ke kelas, Irma mengira dia itu siapa, eh
ternyata dia baru selesai OSIS. Nisa itu orangnya pinter matematika, jadi, kalo
Irma nggak bisa atau nggak paham sama soal soal matematika, tinggal tanya sama
Nisa. Tapi yang paling aku nggak suka dari Nisa yaitu sifat kekanak-kanakannya,
mungkin dia masih umur 13 tahun.
Nisa : “Eh, aku duduk disini
ya.”
Irma : “(memandang heran Nisa) Oh iya, silahkan.”
Nisa : “Kayaknya, dulu aku
pernah kenal kamu deh.”
Irma : “Hah, iya ta, kok aku
lupa ya, hehe.”
Nisa : “Iya, kamu dulu
SmashBlast kan, aku tau kamu.”
Irma : “Oh iya, maaf ya aku
sedikit lupa
Ternyata bel istirahat udah
berbunyi, Irma pun langsung menengok kearah jendela bagian kanannya , dan
menyapa Alma dan Bella sembari melambaikan tangan.
Irma : “Hei Bel, Ma..”
Bella : “Eh, Iim ngapain
tuh, kayak orang gila, hahaah.”
Irma
: “Heeee, anak ini lhoo, kan aku nyapa kalian berdua, ya udah lah, bye!” (nada marah tetapi sebenarnya bercanda)
Bella
: “Eh, Im, Im, bercanda-bercanda, jangan gitu aaa.”
Irma
: “Iya iya reek, ngantin nyookk.”
Bella
: “Ayoo, yee Iim bayari kitaa.”
Irma
: “Lhoo, iya wes aku bayarin, tapi jangan mahal-mahal lhoo.”
Bella
dan Alma : “Sipp brooo.”
Langsung saja mereka bertiga
menuju kantin untuk membeli makanan di kantinnya pak Ali, selain berjualan di
kantin, pak Ali itu juga guru Agama Islamnya Irma.
Irma : “Pak Ali kami beli roti nya 3 ya pak”.
Pak Ali : “Oke nduk, sek
sabar.”
Irma
: “Bel, Ma, ayo makan roti nya di kelasku sama kita omong-omongan, hehe.”
Bella
dan Alma : “Oke, ayo.”
Setelah mereka bertiga
berbincang-bincang di kelasnya Irma, Irma mengantarkan Bella dan Alma ke
kelasnya, namun ditengah perjalanan...
Irma : “Aduh, yaahh, baju ku
basah.” (sambil membenahi bajunya)
Cowok : “Eh, Ir maaf nggak
sengaja aku, maaf Ir.”
Irma
: “(tersentak dan kaget) Lho kamu,
iya nggak papa, lain kali hati-hatii dong”
Cowok
: “Iya, sekali lagi maaf ya.”
Bella
: “Cieee, ehem ehemm..”
Irma
; “Leh,leh, apaan sih, liat dong bajuku basah ini lhooo.”
Alma
: “Halah nanti kan lama-lama kering, Im.”
Irma
: ”Iya, iya.”
Sudah 3 bulan lebih, Irma
duduk di bangku kelas 9C, Irma tau, kalau kelas 9 ini ia merasakan perbedaan
yang amat sangat banyak. Dari tugas yang semakin banyak, dan try out yang
membuat ia semakin rajin belajar. Dan ia berharap semoga nanti bisa lulus
dengan danem yang bagus dan semua keinginannya tercapai, dari ia ingin
melanjutkan sekolah ke SMK dan lainnya.
-TAMAT-
0 komentar:
Posting Komentar