PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM/X-TKJ 3/SEMESTER GANJIL/ 2015-2016
BISMILLAHHIRAHMANNIRAHIM
A. Mujahadah An-Nafs
1. Pengertian
Mujahadah an nafs sering
disebut juga dengan kontrol diri, yaitu perjuangan sungguh-sungguh atau jihad
melawan ego atau nafsu pribadi. Kontrol diri seringkali diartikan sebagai
kemampuan untuk menyusun, membimbing, mengatur dan mengarahkan bentuk perilaku
yang dapat membawa kearah konsekuensi positif, kontrol diri pun merupakan salah
satu potensi yang dapat dikembangkan dan digunakan individu selama
proses-proses dalam kehidupan.
Jika
kita menilik secara hakiki, nafsu diri atau disebut sebagai hawa nafsu
merupakan poros kejahatan. Karena, nafsu diri memiliki kecenderungan untuk
mencari berbagai kesenangan. Inilah kenapa Nabi Muhammad SAW menegaskan bahwa
jihad melawan nafsu lebih dahsyat daripada jihad melawan musuh.
2. Surah Al Anfal Ayat 27 tentang Mujahadah
An Nafs
3. Kandungan Surah Al Anfal Ayat 72
Kandungan Surah Al Anfal ayat 72 dapat dijabarkan sebagai
berikut:
a.
Allah memberikan derajat tertinggi dan mulia
disisi Allah bagi orang yang berhijrah bersama Nabi Muhammad SAW. Nabi yang
rela berkorban dan meninggalkan nafsu duniawi dan memilih berjuang di jalan
Allah.
b.
Hendaknya umat islam turut berjuang di jalan
Allah, bersedia menanggung segala resiko dan duka perjuangan dan siap berkorban
dengan harta dan jiwa.
c.
Umat Islam hendaknya bertindak sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan ALLAH SWT. Karena Allah selalu
melihat dan mengetahui apa yang dilakukan hamba-Nya.
4. Arti Kata-Kata Surah Al Anfal Ayat 72
5. Penerapan Ilmu Tajwid Dalam Surah Al
Anfal Ayat 72
6. Manfaat dan Hikmah Mujahadah An Nafs
(Kontrol Diri)
Mujahadah An Nafs sangat penting dalam kehidupan kita. Hal
ini dapat dijabarkan sebagai berikut :
a.
Kontrol diri berperan penting dalam hubungan
seseorang dengan orang lain (interaksi sosial). Hal ini dikarenakan kita
senantiasa hdup dalam kelompok/masyarakat dan tidak bisa hidup sendirian,
seluruh kebutuhan hidup kita pun terpenuhi dari bantuan orang lain, begitu juga
kebutuhan psikologis dan dan sosial kita. Oleh karena itu kita harus kerjasama
dengan orang lain.
b.
Kontrol diri memiliki peran dalam menunjukkan
siapa diri kita (nilai diri)
c.
Kontrol diri berperan dalam pencapaian tujuan
pribadi.
Dengan
mengembangkan kemampuan mengendalikan diri sebaik-baiknya, maka kita akan dapat
menjadi pribadi yang efektif. Kemampuan mengendalikan diri menjadi sangat
berarti untuk meminimalkan perilaku buruk yang selama ini banyak kita jumpai
dalam kehidupan di masyarakat juga dalam tatanan kenegaraan.
7. Ciri-ciri Mujahadah An Nafs (Kontrol
Diri)
Ciri-ciri seseorang yang mempunyai kontrol diri antara
lain :
a.
Kemampuan untuk mengontrol perilaku yang
ditandai dengan kemampuan mengahadapi situasi yang tidak diinginkan.
b.
Kemampuan menunda kepuasan dengan segera
mengatur perilaku.
c.
Kemampuan mengantisipasi peristiwa dengan
mengantisipasi keadaan melalui pertimbangan secara objektif.
d.
Kemampuan menafsirkan peristiwa dengan
melakukan penilaian dan penafsiran suatu keadaan dengan cara memperhatikan
segi-segi positifnya.
e.
Kemampuan mengontrol keputusan.
Orang
yang rendah kemampuan mengontrol diri cenderung akan reaktif dan terus tidak
stabil.
8. Prinsip-prinsip dalam Muhajahad An Nafs
a. Prinsip Kemoralan
Agama islam mengajarkan moral yang baik bagi setiap
umatnya, misalnya tidak mencuri, tidak membunuh dan lainnya.
b. Prinsip Kesadaran
Prinsip ini mengajarkan kepada kita agar senantiasa sadar
saat suatu bentuk pikiran yang negatif muncul.
c. Prinsip Perenungan
Dengan melakukan perenungan, maka kita akan cenderung
mampu mengendalikan diri.
d. Prinsip Kesabaran
Perlu
adanya kesadaran akan kondisi emosi yang kita miliki.
e. Prinsip Pengalihan Perhatian
Manakala kita menyibukkan diri dengan
aktifitas yang positif.
9. Contoh Perilaku Mujahadah An Nafs dalam
Kehidupan Sehari-hari
Contoh perilaku Mujahadah An Nafs adalah
sebagai berikut :
a.
Mampu mengendalikan hawa nafsu saat melihat
hal-hal yang disenangi.
b.
Menolong orang lain meskipun dalam keadaan
sulit.
c.
Menguasai diri kita.
d.
Saat ada dorongan hati untuk berniat negatif,
maka segera ingat Allah.
e.
Bersabar saat menghadapi masalah dan berpikir
untuk melakukan respon yang bijaksana dan bertanggung jawab.
10. Hadis tentang Anjuran Mujahadah An Nafs
“Mulailah
(berbuat baik) kepada dirimu sendiri, makan beri nafkahlah dirimu lebih dahulu.
Bila masih ada yang akan engkau nafkahkan berikanlah kepada keluargamu. Bila
masih ada lagi sesudah memberi keluargamu, berikanlah kepada karib kerabatmu.
Dan bila masih ada lagi sesudah memberi karib kerabatmu, maka bertindaklah
seperti itu, yakni utamakanlah yang lebih erat hubungannya dengan orang yang
akan di beri nafkah itu, dan demikianlah seterusnya.” (H.R
An Nasa’i dari Jabir)