Senin, 31 Agustus 2015

ALAT-ALAT INPUT,OUTPUT,PROSES DAN PENYIMPANAN

Diposting oleh Irma Dyah A. di 18.32 16 komentar


PERANGKAT INPUT
NO
NAMA ALAT
FUNGSI
1
Scanner
untuk mengopi atau menyalin  gambar atau teks yang kemdian disimpan  dalam memori komputer
2
Track ball
Menyimulasikan pergerakan vertikal  mouse, sehingga pengguna tidak perlu  menggerakkan mouse berulang kali untuk  dapat menaikkan atau menurunkan layar
3
Keyboard
memasukkan huruf, angka,    karakter khusus

JARINGAN DASAR

Diposting oleh Irma Dyah A. di 18.25 0 komentar


LAPISAN FISIK
Lapisan fisik, lapisan terendah model OSI, berkaitan dengan transmisi dan penerimaan aliran terstruktur bit mentah melalui media fisik. Menjelaskan listrik/optik, mekanis dan fungsional antarmuka ke media fisik, dan membawa sinyal untuk semua lapisan lebih tinggi. Menyediakan:
  • Data pengkodean: mengubah pola sederhana sinyal digital (1s dan 0s) digunakan oleh PC untuk menampung lebih baik sifat media fisik, dan untuk membantu sinkronisasi bit dan frame. Menentukan:

    • Status sinyal apa yang mewakili 1 biner
    • Bagaimana stasiun penerima tahu ketika "bit-waktu" dimulai
    • Bagaimana stasiun penerima menetapkan limit bingkai
  • Lampiran menengah fisik, menampung berbagai kemungkinan di media:

    • Akankah Transceiver eksternal (MAU) digunakan untuk menyambung ke media?
    • Berapa banyak pin yang dimiliki konektor dan untuk apakah setiap pin digunakan?
  • Teknik transmisi: menentukan apakah bit disandikan akan dikirim oleh baseband (digital) atau sinyal broadband (analog).
  • Transmisi media fisik: mengirimkan bit sebagai sinyal listrik atau optik yang sesuai untuk media fisik, dan menentukan:

    • Opsi media fisik apa yang dapat digunakan
    • Berapa banyak volt/db harus digunakan untuk menunjukkan status sinyal tertentu yang menggunakan media fisik yang diberikan

PENJELASAN MUJAHADAH AN NAFS, UKHUWAH DAN HUSNUZZHAN

Diposting oleh Irma Dyah A. di 18.21 31 komentar


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM/X-TKJ 3/SEMESTER GANJIL/ 2015-2016
            BISMILLAHHIRAHMANNIRAHIM

A.     Mujahadah An-Nafs
1.      Pengertian
Mujahadah an nafs sering disebut juga dengan kontrol diri, yaitu perjuangan sungguh-sungguh atau jihad melawan ego atau nafsu pribadi. Kontrol diri seringkali diartikan sebagai kemampuan untuk menyusun, membimbing, mengatur dan mengarahkan bentuk perilaku yang dapat membawa kearah konsekuensi positif, kontrol diri pun merupakan salah satu potensi yang dapat dikembangkan dan digunakan individu selama proses-proses dalam kehidupan.
Jika kita menilik secara hakiki, nafsu diri atau disebut sebagai hawa nafsu merupakan poros kejahatan. Karena, nafsu diri memiliki kecenderungan untuk mencari berbagai kesenangan. Inilah kenapa Nabi Muhammad SAW menegaskan bahwa jihad melawan nafsu lebih dahsyat daripada jihad melawan musuh.
2.      Surah Al Anfal Ayat 27 tentang Mujahadah An Nafs
surat.png
3.      Kandungan Surah Al Anfal Ayat 72
Kandungan Surah Al Anfal ayat 72 dapat dijabarkan sebagai berikut:
a.      Allah memberikan derajat tertinggi dan mulia disisi Allah bagi orang yang berhijrah bersama Nabi Muhammad SAW. Nabi yang rela berkorban dan meninggalkan nafsu duniawi dan memilih berjuang di jalan Allah.
b.      Hendaknya umat islam turut berjuang di jalan Allah, bersedia menanggung segala resiko dan duka perjuangan dan siap berkorban dengan harta dan jiwa.
c.       Umat Islam hendaknya bertindak sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan ALLAH SWT. Karena Allah selalu melihat dan mengetahui apa yang dilakukan hamba-Nya.
4.      Arti Kata-Kata Surah Al Anfal Ayat 72
5.      Penerapan Ilmu Tajwid Dalam Surah Al Anfal Ayat 72
6.      Manfaat dan Hikmah Mujahadah An Nafs (Kontrol Diri)
Mujahadah An Nafs sangat penting dalam kehidupan kita. Hal ini dapat dijabarkan sebagai berikut :
a.      Kontrol diri berperan penting dalam hubungan seseorang dengan orang lain (interaksi sosial). Hal ini dikarenakan kita senantiasa hdup dalam kelompok/masyarakat dan tidak bisa hidup sendirian, seluruh kebutuhan hidup kita pun terpenuhi dari bantuan orang lain, begitu juga kebutuhan psikologis dan dan sosial kita. Oleh karena itu kita harus kerjasama dengan orang lain.
b.      Kontrol diri memiliki peran dalam menunjukkan siapa diri kita (nilai diri)
c.       Kontrol diri berperan dalam pencapaian tujuan pribadi.
Dengan mengembangkan kemampuan mengendalikan diri sebaik-baiknya, maka kita akan dapat menjadi pribadi yang efektif. Kemampuan mengendalikan diri menjadi sangat berarti untuk meminimalkan perilaku buruk yang selama ini banyak kita jumpai dalam kehidupan di masyarakat juga dalam tatanan kenegaraan.
7.      Ciri-ciri Mujahadah An Nafs (Kontrol Diri)
Ciri-ciri seseorang yang mempunyai kontrol diri antara lain :
a.      Kemampuan untuk mengontrol perilaku yang ditandai dengan kemampuan mengahadapi situasi yang tidak diinginkan.
b.      Kemampuan menunda kepuasan dengan segera mengatur perilaku.
c.       Kemampuan mengantisipasi peristiwa dengan mengantisipasi keadaan melalui pertimbangan secara objektif.
d.      Kemampuan menafsirkan peristiwa dengan melakukan penilaian dan penafsiran suatu keadaan dengan cara memperhatikan segi-segi positifnya.
e.       Kemampuan mengontrol keputusan.
Orang yang rendah kemampuan mengontrol diri cenderung akan reaktif dan terus tidak stabil.
8.      Prinsip-prinsip dalam Muhajahad An Nafs
a.      Prinsip Kemoralan
Agama islam mengajarkan moral yang baik bagi setiap umatnya, misalnya tidak mencuri, tidak membunuh dan lainnya.
b.      Prinsip Kesadaran
Prinsip ini mengajarkan kepada kita agar senantiasa sadar saat suatu bentuk pikiran yang negatif muncul.
c.       Prinsip Perenungan
Dengan melakukan perenungan, maka kita akan cenderung mampu mengendalikan diri.
d.      Prinsip Kesabaran
Perlu adanya kesadaran akan kondisi emosi yang kita miliki.
e.       Prinsip Pengalihan Perhatian
Manakala kita menyibukkan diri dengan aktifitas yang positif.
9.      Contoh Perilaku Mujahadah An Nafs dalam Kehidupan Sehari-hari
Contoh perilaku Mujahadah An Nafs adalah sebagai berikut :
a.      Mampu mengendalikan hawa nafsu saat melihat hal-hal yang disenangi.
b.      Menolong orang lain meskipun dalam keadaan sulit.
c.       Menguasai diri kita.
d.      Saat ada dorongan hati untuk berniat negatif, maka segera ingat Allah.
e.       Bersabar saat menghadapi masalah dan berpikir untuk melakukan respon yang bijaksana dan bertanggung jawab.
10.  Hadis tentang Anjuran Mujahadah An Nafs
“Mulailah (berbuat baik) kepada dirimu sendiri, makan beri nafkahlah dirimu lebih dahulu. Bila masih ada yang akan engkau nafkahkan berikanlah kepada keluargamu. Bila masih ada lagi sesudah memberi keluargamu, berikanlah kepada karib kerabatmu. Dan bila masih ada lagi sesudah memberi karib kerabatmu, maka bertindaklah seperti itu, yakni utamakanlah yang lebih erat hubungannya dengan orang yang akan di beri nafkah itu, dan demikianlah seterusnya.” (H.R An Nasa’i dari Jabir)

Translate

 

Welcome To My Blog Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review